IJTIHAD KIAI MASJID DALAM MELESTARIKAN MODERASI BERAGAMA DI TENGAH DERASNYA ARUS RADIKALISME DI LENTENG SUMENEP
Keywords:
Ijtihad Kiai Masjid, Moderasi BeragamaAbstract
Penelitian ini memiliki tujuan mengungkap fenomena ijtihad kiai masjid dalam melestarikan moderasi beragama di tengah derasnya arus radikalisme di Lenteng. Kiai masjid dalam kajian ini adalah Kiai Ahmad Dumairi, Kiai Taufiq, dan Kiai Mualwi di masjid Desa Cangkreng, dan Kiai Wafi di masjid Desa Jambu. Kajian ini menarik karena kiai-kiai masjid di dua desa ini berupaya melestarikan faham Islam aswaja di desanya masing-masing. Adapun fokus kajian ini adalah: 1) Bagaimana kondisi sosial keagamaan masyarakat Cangkreng dan masyarakat Jambu Lenteng; 2) Apa ijtihad kiai masjid dalam melestarikan moderasi beragama di Desa Cangkreng dan Desa Jambu Lenteng; 3) Apa saja media yang digunakan kiai masjid dalam melestarikan moderasi beragama di Desa Cangkreng dan Desa Jambu Lenteng. Penelitian ini menggunakan teori gerakan sosial, teori moderasi beragama. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah wawancara, observasi, FGD, dan dokumentasi. Kemudian data dianalisis dengan menggunakan langkah-langkah: kondensasi data, menyajikan data, dan menarik kesimpulan atau verifikasi. Penelitian ini menghasilkan temuan sebagai berikut: 1) Secara umum, kondisi social keagamaan masyarakat Madura sangat relegius dan taat terhadap ajaran agama Islam, bercorak Islam aswaja. Sehingga kondisi social keagamaan masyarakat Desa Cangkreng dan Desa Jambu merupakan turunan dari kondisi social keagamaan Madura. Namun akhir-akhir ini, dua desa ini diusik oleh orang-orang yang berpaham wahabi, MTA, dan HTI. 2) Ijtihad kiai masjid Desa Cangkreng dan kiai masjid Desa Jambu mendasarkan ijtihadnya pada qaidah memelihara tradisi lama yang masih baik, dan mengambil tradisi baru yang lebih baik. 3) Adapun media yang digunakan kiai masjid Desa Cankreng adalah sebagai berikut: istigasah, barzanji, pengajian kitab kuning, kompolan sarwa, kompolan muslimatan. Sedangkan media kiai masjid di Desa Jambu berikut ini: acara-acara hari besar Islam seperti maulid Nabi Saw. dan isra’ mi’raj, slametan kelahiran dan kematian (tahlil), sarwa, pengajian kitab kuning, dan istigasah. Abstract This research aims to uncover the phenomenon of the ijtihad of mosque kiai in preserving religious moderation amidst the rising tide of radicalism in Lenteng. The mosque kiai studied are Kiai Ahmad Dumairi, Kiai Taufiq, and Kiai Mualwi at the Cangkreng village mosque, and Kiai Wafi at the Jambu village mosque. This study is intriguing because the mosque kiai in these two villages strive to preserve the Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) understanding of Islam in their respective villages. The focus of this study includes: 1) What are the social and religious conditions of the Cangkreng and Jambu Lenteng communities? 2) What is the ijtihad of the mosque kiai in preserving religious moderation in Cangkreng and Jambu Lenteng villages? 3) What media do the mosque kiai use to preserve religious moderation in Cangkreng and Jambu Lenteng villages? This research utilizes social movement theory and religious moderation theory. The approach used is qualitative. Data collection techniques include interviews, observations, focus group discussions (FGD), and documentation. The data is then analyzed through the following steps: data condensation, data presentation, and drawing conclusions or verification. This research yields the following findings: 1) Generally, the social and religious conditions of the Madurese community are very religious and obedient to Islamic teachings, characterized by Aswaja Islam. Thus, the social and religious conditions of the Cangkreng and Jambu villages are derivatives of the social and religious conditions of Madura. Recently, however, these two villages have been disturbed by individuals with Wahhabi, MTA, and HTI ideologies. 2) The ijtihad of the mosque kiai in Cangkreng and Jambu is based on the principle of preserving beneficial old traditions while adopting new and better traditions. 3) The media used by the mosque kiai in Cangkreng include: istigasah, barzanji, yellow book study, sarwa gatherings, and Muslim gatherings. Meanwhile, the media used by the mosque kiai in Jambu include: events for Islamic holidays such as the Maulid of the Prophet Muhammad and Isra' Mi'raj, birth and death ceremonies (tahlil), sarwa, yellow book study, and istigasah.Downloads
Published
Issue
Section
License
Al-Iman: Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan (ISSN : 2549-9157xx) dan (EISSN: 2579-3543xx) diterbitkan oleh Lembaga Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) STID Raudlatul Iman (STIDAR) Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Raudlatul Iman Sumenep Madura. Jurnal ini memuat kajian-kajian keislaman yang meliputi Kajian Dakwah, Interaksi sosial. Terbit dua kali setahun, yaitu bulan Maret dan september



