Fiqih Al bi’ah; Strategi Membangun Islamic Environmentalisme di Pesantren Kota Surabaya

Penulis

  • Moch. Ikwan
  • M. Afwan Romdloni
  • M. Sukron Djazilan

Kata Kunci:

fiqih al bi’ah, Islmaic Environmentalisme, Pesantren

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran fiqih al bi’ah sebagai salah satu formulasi penyegaran lingkungan hidup khususnya di Kawasan pesantren di Surabaya. Metode yang dipakai dalam kegiatan ini ialah metode kualitatif dengan pengumpulan data melalui observasi lapangan, dokumentasi, studi literatur, wawancara dengan beberapa orang yang terlibat dalam pelestarian lingkungan di pesantren. Penelitain ini menyimpulkan bahwa peran fiqih al bi’ah sangat besar bagi pesantren yang menjalankan konsep peduli lingkungan. Pertama, bahwa fiqih al bi’ah sendiri sebagai turunan dari maqosid syariah yang mengedepankan teroi maslahah mursalah dalam kehidupan sehari-hari. Kedua, fiqih al biah lebih memiliki nilai ketegasan, ancaman, serta unsur kepercayaan, sehingga keberadaanya lebih mendekati norma hukum daripada norma moral. Hal ini menunjukkan eksistensi dan kekuasaan otoritas Tuhan di atas manusia. Dengan ini fiqih al bi’ah mencitptakan generasi rahmatan lil alamin bagi kalangan muda pesantren sebagai embrio gerakan environmentalisme dengan mengedepankan pemahaman tauhid, amanah, kholifah di bumi, fitrah, ibadah dan kesimbangan terhadap perilakunya kepada lingkungan. This study aims to determine the role of fiqih al bi'ah as a form of environmental refreshment, especially in Islamic boarding schools in Surabaya. The method used in this activity is a qualitative method by collecting data through field observations, documentation, literature studies, interviews with several people who are involved in environmental preservation at the pesantren. This research concludes that the role of fiqih al bi'ah is very large for pesantren that carry out the concept of caring for the environment. First, that fiqih al bi'ah itself is a derivative of the maqosid syariah which emphasizes teroi maslahah mursalah in everyday life. Second, fiqh al biah which is part of religious norms is believed to be closer to legal norms than moral norms, because religious norms also contain elements of threat, assertiveness, and moreover elements of belief. So that its existence shows the existence and power of God's authority over humans. With this fiqih al bi'ah creates a generation of rahmatan lil alamin for pesantren youths as the embryo of the Environmentalism movement by prioritizing the understanding of tauhid, mandate, kholifah on earth, fitrah, worship and balance of behavior towards the environment.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2021-09-16

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

Obs.: Plugin ini minimal membutuhkan satu plugin statistik/laporan aktif. Jika plugin statistik menghasilkan lebih dari satu metrik, pilihlah metrik utama pada pengaturan halaman admin dan/atau pada halaman pengaturan manajer jurnal.