HUMANISME ALI SYARI’ATI: QS. IBRAHIM AYAT 4 SEBAGAI LANDASAN KEBERPIHAKAN MAHASISWA TERHADAP MASYARAKAT BAWAH

Penulis

  • Fiqi Restu Subekti Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta
  • Shofiyullah Muzammil Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta
  • Dendi Nugraha Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta

Kata Kunci:

Ali Shari’ati, Humanism, Students, Social Alignment, QS. Ibrahim Verse 4

Abstrak

This research discusses Ali Shari’ati’s humanism thinking in the context of student’s alignment with the lower classes, by interpreting QS. Ibrahim verse 4. Shari’ati criticised the concept of Western humanism (liberalism, marxism and existentialism) which he considered too materialistic and did not take into account the spiritual dimension of man. Instead, he offers a tawhid-based humanism that emphasises man’s role as God’s representative on earth, with the main task of freeing the oppressed from social and structural shackles. This research uses a qualitative method with a literature study approach, analysing Ali Shari’ati’s works and other supporting literature. The results show that Ali Shari’ati’s concept of humanism encourages students to act as rausyan fikr (enlightened intellectuals) who are active in social change. Student’s alignment with the lower society must be manifested in the form of advocacy, empowerment, and real action based on religious and ethical values. By understanding Ali Shari’ati’s humanism, students can develop critical awareness and act as agents of change who contribute to social justice. This article asserts that siding with the oppressed is not just a moral choice, but also part of intellectual and spiritual responsibility. Abstrak Penelitian ini membahas tentang pemikiran humanisme Ali Syari’ati dalam konteks keberpihakan mahasiswa kepada masyarakat kelas bawah, dengan menafsirkan QS. Ibrahim ayat 4. Syari’ati mengkritisi konsep humanisme Barat (liberalisme, marxisme, dan eksistensialisme) yang dianggapnya terlalu materialistis dan tidak memperhitungkan dimensi spiritual manusia. Sebaliknya, ia menawarkan humanisme berbasis tauhid yang menekankan peran manusia sebagai wakil Tuhan di bumi, dengan tugas utama membebaskan kaum tertindas dari belenggu sosial dan struktural. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi pustaka, menganalisis karya-karya Ali Syari’ati dan literatur pendukung lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep humanisme Ali Syari’ati mendorong mahasiswa untuk berperan sebagai rausyan fikr (intelektual yang tercerahkan) yang aktif dalam perubahan sosial. Keberpihakan mahasiswa kepada masyarakat kelas bawah harus diwujudkan dalam bentuk advokasi, pemberdayaan, dan tindakan nyata yang berlandaskan pada nilai-nilai agama dan etika. Dengan memahami humanisme Ali Syari’ati, mahasiswa dapat mengembangkan kesadaran kritis dan bertindak sebagai agen perubahan yang berkontribusi pada keadilan sosial. Artikel ini menegaskan bahwa berpihak pada yang tertindas bukan sekadar pilihan moral, tetapi juga bagian dari tanggung jawab intelektual dan spiritual.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2025-09-17

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

Obs.: Plugin ini minimal membutuhkan satu plugin statistik/laporan aktif. Jika plugin statistik menghasilkan lebih dari satu metrik, pilihlah metrik utama pada pengaturan halaman admin dan/atau pada halaman pengaturan manajer jurnal.