KRITIK EPISTIMOLOGI NALAR ARAB MUHAMMAD ABED AL-JABIRI
Abstract
Muhammad Abed Al-Jabiri adalah tokoh filsafat epistimologi yang concern terhadap kajian kritik epistimologi nalar Arab. Al-Jabiri menganggap epistimologi nalar Arab sebagai sebagai “titik kunci†untuk memasuki semesta peradaban Arab yang membentuk secara keseluruhan bangunan keislaman yang berkembang, bukan hanya di wilayah Arab, tetapi seluruh dunia. Dari asumsi epitimologis ini, al-Jabiri melakukan anilis-analisi historis, yang memungkinkan terbentuknya nalar bayani, ‘irfani dan burhani beserta seluruh rangakain yang terjalin di dalamnya. Ia membagi epistimologi kebudayaan nalar Arab menjadi tiga yaitu bayani, irfani dan burhani.
                                  Â
Kata Kunci: Kritik, Nalar, Bayani, Burhani, Irfani.References
Abdullah, M. Amin. 2010. Islamic Studies Di Perguruan Tinggi: Pendekatan Integratif- Interkonektif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
-------------------------. 2002. Studi Agama; Normativitas atau Historis?. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Al-Jabiri, Muhammad Abed. 1990. Takwin al-aql al-Araby. Terj. Imam Khoiri. Beirut: al- Markaz al-Tsaqafy al-Araby.
-----------------------------------. 1986. Bunyah al-‘Aql al-‘Arabi: Dirasâh Taḫliliyyah Naqdiyyah li Nadzm al-Ma’rifah fi al-Saqâfah al-‘Arâbiyyah. Beirut: Markaz Dirasat Al-Wihdah Al-Murabiyyah.
Faishol, M. 2011. Struktur Nalar Arab-Islam Menurut Al-Jabiri. Dalam Jurnal Religio.
Persyaratan yang harus dipenuhi oleh penulis sebagai berikut:
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak naskah publikasi pertama bersamaan dengan berlisensi di bawah Lisensi Creative Commons Attribution yang memungkinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan pernyataan kepenulisan pekerjaan dan publikasi awal di jurnal ini.
-
Penulis dapat masuk ke dalam penyusunan kontrak tambahan terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi kaya isu jurnal (misalnya: posting ke sebuah repositori institusi atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan publikasi awal di jurnal ini.
-
Penulis diperbolehkan dan didorong untuk mengirim karya mereka secara online (misalnya, dalam repositori institusi atau website mereka) sebelum dan selama proses pengajuan, karena dapat menyebabkan pertukaran produktif, serta kutipan sebelumnya dan lebih parah dari karya yang diterbitkan. (lihat Pengaruh Open Access ).
Karya ini dilisensikan di bawah CC BY-SA