Pendidikan Multikultural di SMAN 1 Masalembu Sumenep (Studi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Aspek Fiqh)

Penulis

  • Miftahol Arifin STAI Al-Khairat

DOI:

https://doi.org/10.32806/jf.v6i2.3094

Kata Kunci:

Pendidikan Multikultural, Akomodatif.

Abstrak

Keragaman budaya Kepulauan Sumenep memiliki keunikan yang perlu diteliti. Suku-suku di Kepulauan Masalembu Sumenep misalnya, terdiri dari suku Bugis, Mandar, Button, Bajo, Jawa dan Madura.Keanekaragaman budaya (multikultur) tersebut memerlukan inovasi pendidikan dan pembelajara khususnya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMAN 1 Masalembu Sumenep. Pendidikan Multikultural merupakan pembelajaran yang berorientasi pada proses pembentukan personalitas dan sikap siswa agar memahami pluralitas, equality dan toleransi terhadap sesama dan masyarakatnya. Olehnya, penulis akan mencoba meneliti tentang Pendidikan Multikultural di SMAN 1 Masalembu Sumenep melalui model pembelajaran yang dilakukan pada mata pelajaran PAI aspek Fiqh yang kondisi siswanya beragam suku dan budaya. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang bersifat kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik pengamatan, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pendidikan Multikultural melalui model Strategi Pembelajaran Akomodatif merupakan proses pembelajaran yang memberikan keluasan kepada siswa untuk memahami budaya, tradisi, pola-pola kelakuan yang hidup dalam masyarakat yang melekat dan menjadi identitas dalam masyarakat untuk kemajuan diri dan masyarakatnya. Melalui model Pembelajaran Akomodatif ini pendidikan multikultural dapat dilaksanakan di SMAN 1 Masalembu Sumenep. Model Pembelajaran Akomodatif di SMAN 1 Masalembu Sumenep mempunyai RPP yang jelas sehingga siswa mampu mempunyai apresiasi dan dampak yang positif terhadap siswayang memilki budaya yang berbedadi kelasdan mampu memahami keragaman budaya masyarakatnya. Apresiasi siswa di kelas menunjukkan bahwa siswa mempunyai sikap pluralis, tidak ada perbedaan/kesamaan dan toleransi terhadap temannya di kelas maupun di luar kelas. Sedangkan apresiasi siswa terhadap masyarakatnya menunjukkan bahwa siswa mampu memahami perbedaan antara teks mata pelajaran PAI aspek Fiqh yang diterima di sekolah dengan pluralitas budaya yang terjadi di masyarakat sekitarnya.

Referensi

Zakiyuddin, Baidhawi. 2005. Pendidikan Agama Berwawasan Multikultur. Jakarta:: Erlangga.
Gwendolyn, C, Baker. 1994. Planning and Organizing for Multicultural Instruction, Amerika: Addison-Wesley Publishing Company.
Banks. 1984. Teaching Strategies For Ethnic Studies. Newton: Allyn and Bacon.
Bennett, Christin I. 1995. Comprehensive Multicultural Education: Theory and Practice. Amerika: A Simon & Schuster Company.
Blum. 2001. Antirasisme, Multikulturalisme, dan Komunitas Antar Ras, Tiga Nilai Yang bersifat Mendidik Bagi Sebuah Masyarakat Multikultural, dalam Larry May, dan Shari Colins-Chobanian, Etika Terapan: Sebuah Pendekatan Multikultural, Alih Bahasa : Sinta Carolina dan Dadang Rusbiantoro, Yogyakarta: Tiara Wa-cana.
Dawam, Ainurrofiq, “EMOH” Sekolah: Menolak “Komersialisasi Pendidikan” dan “Kanibalisme Intelektual” menuju Pendidikan Multikultural, (Yogyakarta: In-speal Ahimsakarya Press.2003)
Driyarkara. 1980. Tentang Pendidikan. Jakarta: Kanisius.
Judistira, K, Garna. 2003. Ilmu-ilmu Sosial: Dasar-Konsep-Posisi. Bandung: Primaco Akademika.
Zahara, Idris. 1987. Dasar-Dasar Kependidikan. Padang: Angkasa Raya.
Kymlicka. 2002. Kewargaan Multikultural, alih bahasa Edlina Hafmini Eddin, Jakarta: LP3ES.
Maksum, Ali dan Luluk Yunan Ruhendi Maksum. 2004. Paradigma pendidikan Uni-versal di Era Modern dan Post-Modernisme. Jogyakarta: IRCiSod.
Manning dan Barruth. 2000. Multicultural Education of Children and Adolescent. Ame-rika: A Pearson Education Company.
Maslikhah. 2007. Quo Vadis Pendidikan Multikultural: Reconstruksi Sistem Pendidikan berbasis Kebangsaan. Surabaya: JP Books.
Marimba, Ahmad D. 1998. Pengantar Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: PT al-Ma’arif.
Salim, Agus. 2004. “Pendidikan Multikultural” dalam Indonesia Belajarlah: Memban-gun Pendidikan Indonesia. Semarang: Gerbang Madani Indonesia.
Santrock, John W. 2007. Psikologi Pendidikan, alih bahasa Tri Wibowo B.S. Jakarta: Kencana. 184.
Sleeter. 1992. “Restrusturing Schools for Multicultural Education”,dalam Journal of Teacher Education ed. 43.
Stavenhagen, 1986. Problems and Prospects of Multiethnic States. Tokyo: United Na-tions University Press.
Suparta, Mundzier. 2008. Islamic Multicultural Education: Sebuah Refleksi Atas pendi-dikan Agama Islam Di Indonesia. Jakarta: Al Ghazali Center.
Tilaar, H.A.R. 2004. Multikulturalisme: Tantangan-tantangan Global Masa Depan da-lam Transformasi Pendidikan Nasional. Jakarta: Grasindo.
___________. 2002. Perubahan Sosial dan Pendidikan: Pengantar Pedagogik Trans-formatif untuk Indonesia. Jakarta: Grasindo.
Yaqin, M. Ainul. 2005. Pendidikan Multikultural: Cross-Cultural Understanding untuk Demokrasi dan Keadilan. Yogyakarta: Pilar Media.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2017-12-28

Cara Mengutip

Arifin, M. (2017). Pendidikan Multikultural di SMAN 1 Masalembu Sumenep (Studi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Aspek Fiqh). FIKROTUNA: Jurnal Pendidikan Dan Manajemen Islam, 6(02). https://doi.org/10.32806/jf.v6i2.3094

Terbitan

Bagian

Articles

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

Obs.: Plugin ini minimal membutuhkan satu plugin statistik/laporan aktif. Jika plugin statistik menghasilkan lebih dari satu metrik, pilihlah metrik utama pada pengaturan halaman admin dan/atau pada halaman pengaturan manajer jurnal.