BILINGUALISME DAN ALIH KODE
Abstract
Dalam masyarakat yang memiliki dua bahasa atau lebih berpotensi terjadinya peralihan bahasa dari satu ke yang lain. Proses peralihan inilah yang disebut dengan alih kode. Proses alih kode dapat terjadi apabila dalam sebuah kelompok mempunyai minimal dua bahasa. Munculnya fenomena ini tentunya tidak terlepas dari adanya kontak bahasa dan kondisi sosial masyarakat atau pun kelompok yang multikultural. Dalam praktiknya, munculnya alih kode sendiri menjadi menarik, hal ini disebabkan karena alih kode yang dilakukan individu bilingual memiliki beragam alasan kenapa mereka melakukan hal ini. Dalam kaitannya sebuah masyarakat bilingual dengan peristiwa alih kode, kita dapat memahami bahwa di sana terjadi interaksi sosial dan interaksi kebahasaan. Kemudian bilingualisme dan alih kode ini dirasa menarik untuk dibahas. Maka dalam tulisan ini penulis akan membahas tentang bilingualisme dan alih kode.
Â
Kata Kunci: Bilingualisme, Alih Kode
References
Ibrahim, Abd. Syukur. 1995. Sosiolinguistik; Sajian, Tujuan, Pendekatan dan Problem. Surabaya: Usaha Nasional.
Jendra, Made Iwan Indrawan. 2010. Sosiolinguistics the Study of Societies’ Languages. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Rahardi, Kunjana. 2010. Kajian Sosiolinguistik. Bogor: Ghalia Indonesia.
______________. 2010. Sosiolinguistik; Kode dan Alih Kode. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sumarsono dan Paina Partana. 2004. Sosiolinguistik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Susanto, Djoko. 2008. Codeswitching in Indonesian Islamic Religious Discourse. Malang: UIN Malang Press.
http://anaksastra.blogspot.com/2009/02/alih-kode-dan-campur-kode.html
http://marcopangngewa.blogspot.com/2012/01/alih-kode-dan-campur-kode.html
Persyaratan yang harus dipenuhi oleh penulis sebagai berikut:
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak naskah publikasi pertama bersamaan dengan berlisensi di bawah Lisensi Creative Commons Attribution yang memungkinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan pernyataan kepenulisan pekerjaan dan publikasi awal di jurnal ini.
-
Penulis dapat masuk ke dalam penyusunan kontrak tambahan terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi kaya isu jurnal (misalnya: posting ke sebuah repositori institusi atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan publikasi awal di jurnal ini.
-
Penulis diperbolehkan dan didorong untuk mengirim karya mereka secara online (misalnya, dalam repositori institusi atau website mereka) sebelum dan selama proses pengajuan, karena dapat menyebabkan pertukaran produktif, serta kutipan sebelumnya dan lebih parah dari karya yang diterbitkan. (lihat Pengaruh Open Access ).
Karya ini dilisensikan di bawah CC BY-SA